Friday, January 11, 2013

Trick Art


So, last Sunday I went to Grand Indonesia with my friends. They said we are going to see "Trick Art". Well that was the first time I hear about Trick Art, I was totally have no clue what is that. But, I'm going anyway.
After spending money RP.50.000,- coz the person who stand on the ticket box thought that we were  students, altho we're not.( it's not our fault that we have baby face. Heheheee.....) The ticket price for student and kids is Rp.50.000,- and for adults Rp.75.000.

When I enter the room, I understand why it called trick art. That was exhibition of art paint, that could trick your eyes. A lot of 2D pictures, but the artist make it so it looks like 3D image. I'm not good at describe thing, so maybe pictures below can help you figure out.

Just like Picture above, the lady's finger seems out of the frame. It's seems that you can grab it. Well you can't, cos it's only 2D picture. But you can posing there, pretend that lady finger stuck on your clothe or something.
The picture above, I pretend like a I was catching a big fish that out off  frame. But actually I was just posing my hands on the flat wall with painting.

Another painting that seems like the feet of that boy go out of the frame.


Monday, January 7, 2013

Libur Lebaran 2011 - Part 2


Setelah hari sebelumnya saya dan saudara-saudara saya pergi ke goa jepang dan air terjun Lawe, kali ini kami berencana pergi ke pantai Krakal di Jogja lebih tepatnya di Gunungkidul. Pantai ini termasuk dalam deretan pantai-pantai wisata di Gunungkidul selain yang terkenal seperti pantai parang tritis dan baron. Dari pintu masuk ke tempat wisata ini, pantai yang pertama di lewati adalah parang tritis. Banyak orang menawarkan parkiran pada setiap kendaraan yang lewat, area parang tritis ini juga pantai yang paling ramai dan paling luas parkirannya. Kami tidak masuk ke parang tritis karena terlalu ramai, dan memang sejak awal tujuan kami adalah ke pantai Krakal. Letak pantai Krakal masih agak jauh setelah pantai Baron.
Sepanjang jalan menuju pantai banyak terilihat bukit hitam yang berbentuk seperti terasering. Jalanan nya menanjak dan berkelak-kelok, jadi untuk yang sering mabuk darat, mungkin ada baiknya siap-siap. Akhirnya kami sampai di Pantai Krakal, parkiran yang tersedia seadanya, berbeda dengan pantai parang tritis yang banyak ditemukan tukang parkir, di pantai krakal ini tidak ada seorang pun tukang parkir. Disebrang lahan parkir ada beberapa deretan warung yang tutup dan ada toilet umum.
Kebetulan saat saya datang kesana kondisi air laut sedang agak surut. Saya bertemu dengan beberapa petani rumput laut yang sedang panen rumput laut. Karena laut yang surut, rumput laut dapat dengan mudah diambil, terumbu karangnya juga terlihat. 
Air laut di pantai krakal ini sangat jernih, kita dapat dengan mudah melihat trumbu karang yang berada di dasarnya, juga terkadang terlihat ikan-ikan badut kecil (seperti di film Finding Nemo) berenang di dasar trumbu karang. Tapi hatus hati-hati juga karena di lubang-lubang karang sering terdapat bulu bani, yang jika tertusuk lumayan juga sakit dan berasa panas. Bulu babi ini juga ikut di buru oleh nelayan, selain memanen rumput laut.


Ada bagian karang pada pantai krakal yang mengingatkan saya sekilas pada pura di Tanah Lot Bali. Walaupun jauh dari mirip juga sih, tapi letak karang yang berada di tengah laut dan dapat di jangkau saat air laut surut, sama seperti di Bali.


Kita juga dapat menikmati keindahan dalam karang di bagian lain bibir pantai. Dan pemandanagn matahari terbenam di Pantai Krakal juga tidak kalah indah dari pantai-pantai lain di Indonesia.