Tuesday, April 7, 2015

Open Trip Ke Pulau Pari

3 -  4 April 2015

Apa jadinya kalau udah berbulan-bulan engga ke pantai? Tiap orang mungkin beda-beda efeknya, ada yang biasa aja, ada juga yang mungkin udah gatel pengen buru-buru datengin pantai lagi. Kayanya saya yang ke-dua, kalau udah lama ga main ke pantai bawaanya sakau pantai hehehee...
Dan berhubung temen-temen yang mau diajak jalan udah pada punya jadwal acara masing-masing, jadilah saya cari open trip aja. Biar ga ribet pilih pantai yang deket-deket aja dari Jakarta, pilihannya pulau Seribu. Dari beberapa pulau di pulau seribu sudah beberapa yang saya kunjungi, kali ini saya mau coba datang ke Pulau Pari, kebetulan ada open Trip yang pas dengan tanggal yang saya mau.
Kebetulan tanggal yang saya pilih itu sedang libur Nasional hari jumat, meeting point di Muara Angke jam 6 pagi orang-orang sudah membludak seperti rombongan orang mau mudik. Saya naik kapal tongkang 3 lantai, kebetulan bisa dapat dekat pintu jadi ga terlalu pusing.
Dalam 2 jam saya sudah sampai di Pulau Pari. Rombongan kami langsung di antar ke homestay masing-masing oleh guide yang juga pemilik homestay masing-masing. Tidak lama kami beres-beres, makan siang sudah trersedia.
Kebetulan saya dapat homestay yang masih baru, 2 kamar tidur besar dengan 1 AC sharing, di ruang tengah ada TV dan kasur tambahan, ada AC juga, kamar mandi juga bersih.
Setelah makan siang kami langsung menuju tujuan utama, lauuuttttttttt...
Perlengkapan snorekling sudah lengkap terpasang, waktunya nyebur.
Spot pertama kami bisa melihat banyak ikan-ikan dan schooling fish warna warni. Tapi sayang di beberapa bagian, trumbu karangnya banyak yang mati, jadi keadaan di bawah seperti kota mati versi dunia ikan.

Oh iya, hati-hati di sini sering ada ubur-ubur juga, Kalau kena sengatannya bisa gatel-gatel gede banget. Beberapa orang yang sekapal dengan saya terkena sengatan ubur-ubur dan bentol-bentol besar di tangan kaki yang kena.
Air laut sedang agak surut waktu saya kemarin snorekling, jadi agak kurang jernih airnya.
supaya ikan mendekat, jangan lupa bawa biscuit untuk makan ikan
Selesai di spot pertama kami lanjut ke spot kedua, kalau tadi di spot pertama ada ubur-ubur, disini banyak bulu babi. Katanya kalau kena bulu babi atau ubur-ubur, penanganan pertamanya itu harus di kecingin bagian yang tersengat. Untung saya sih belum pernah kena keduanya.

Setelah puas berjam-jam snorekling, akhirnya kami kembali ke homestay untuk bersih-bersih, dan melihat sunset. Malamnya kami makan malam di homestay, kemudian lanjut pesta barbeque di Pantai Perawan. jalan dari homestay ke pantai lokasi barbeque menggunakna seperda, yang sudah disediakan di masing-masing homestay.

Ternyata selain barbeque (atau lebih tepatnya bakar-bakaran ikan & seafood lainnya) ada juga acara karoke, kebanyakan yang nyanyi penduduk asli. Acaranya karoke ini membuat suasana jadi lebih hidup dan semarak.
Makan ikan & cumi bakar, bersama peserta open trip yang lain

Kami kembali ke homestay setelah terlalu ngantuk, dan supaya besok bisa bangun subuh untuk melihat matahari terbit.

Besoknya, jam 5 subuh saya dan teman saya sudah jalan menuju pantai Perawan, kali ini dengan berjalan kaki karena malas pakai sepeda. Di pantai terdapat beberapa tenda yang digunakan camping oleh beberapa orang.
Cuacanya yang toidak begitu cerah menyebabkan matahari terbitnya tidak terlihat full, tapi pemandangannya ga kalah indah.
Pemandangan sunrise di pantai perawan

Kalau air sedang surut, seperti pada pagi hari, kita bisa menyebrang ke daerah bakau (mangrove) tidak jauh dari sana ada beberapa gubuk untuk duduk duduk dan foto-foto heheheee...


Untuk yang masih mau keliling-keliling pulau bisa sepuas-puasnya naik sepeda. Disini banyak juga warung, jadi engga terlalu sulit untuk yang mau cari cemilan.

Overall, trip saya kali ini sudah cukup untuk me-recharge semangat untuk kembali ke rutinitas. Dan seperti biasanya keuntungan mengikuti opentrip salah satunya adalah bertambahnya teman-teman yang memiliki hobby yang sama yaitu jalan-jalan.

Keep exploring and traveling :)