30 Agustus 2011
Hampir setiap tahun, saya selalu
lebaran di rumah nenek di Semarang .
Tahun 2011 juga seperti sudah dipastikan saya lebaran di Semarang . Karena bosan diem dirumah, akhirnya
saya ajak sepupu saya dan keponakan untuk jalan-jalan. Sepupu saya yang asli
orang Semarang
memberi tau saya bahwa ada goa Jepang dan air terjun yang bisa dikunjungi agak
jauh dari rumah nenek saya sih, tempatnya di puncak gunung Sari Medini.
Akhirnya kami pergi ke TKP menggunakan
Feroza kesayangan saya heheheee.. Jalan menuju lokasi Goa
jepang ini cukup terjal, pada bagian awal perjalanan kami masih bisa melihat
rumah-rumah penduduk sekitar yang kebanyakan bekerja di perkebunan teh gunung
Medini. Makin keatas rumah penduduk semakin jarang, udara semakin dingin dan
jalan yang dilewati makin bikin dag dig dug. Bagian kanan kebun teh dan bagian
kirinya jurang, ditambah lagi sempat beberapa saat kabut tipis turun. Kalau tidak
jago bawa mobil ketempat seperti ini, lebih baik jalan kaki aja alias hiking.
peta daerah gunung Medini |
Perjalanan
kami teruskan sampai menemukan plang petunjuk Promasan Goa Jepang. Tidak jauh
dari sana jalan kembali menanjak, dan kami
berhenti di sebuah lapangan dekat masjid kecil disekitar sana . Dari lapangan ini kami harus berjalan
kaki melewati kebun teh untuk sampai ke Goa
jepang yang dituju. Lubang masuk goa ini tidak terlalu besar, dan letaknya yang
tertutup pepohonan membuat saya tidak akan sadar bahwa ada goa disana jika
bukan karena sepupu saya yang memberi tau.
didalam Goa Jepang |
Kondisi tanah di dalam goa
berbatu dan benar-benar tidak rata. Saya mencoba menggunakan senter dari Hp,
tapi tidak terlalu membantu juga sih. Kondisi di dalam goa masih tetap gelap.
Menurut cerita sepupu saya, di goa ini banyak orang Indonesia yang meninggal saat
proses pembuatan goa di jaman penjajahan Jepang. Mendengar info ini saat di
dalam goa malah bikin parno, jadi makin serem aja di dalam goanya. Banyak juga
saya lihat sandal hanya sebelah saja tertinggal di dalah lantai goa.
Kelihatannya orang-orang yang datang sebelum saya juga merasa serem di dalam
goa ini jadi lari sampai sendalnya lepas di dalam goa.Heheheee
Hanya butuh waktu kurang dari 10
menit dari pintu masuk goa hingga keluar. Dari pintu goa itu, kami melanjutkan
jalan ke bagian atas gunung. Dari atas sana
terlihat jelas jalan yang telah kami lalui, dan saya baru sadar kami
benar-benar sudah jauh dari posisi awal.
Setelah
selesai beristirahat, kami melanjutkan ke tempat kedua. Air terjun Lawe atau
bahasa daerahnya curug Lawe. Tempatnya lumayan jauh kalau untuk dilalui
berjalan kaki, dengan mengandarai mobil waktu tempuhnya sekitar 15 menit. Selama
perjalanan ke air terjun banyak ditemui buah arbei (jenis berry) tumbuh di
pinggir-pinggir jalan. Jadi kami sempat berhenti untuk mengambil arebi dulu,
lumayan untuk cemilan di jalan :p
No comments:
Post a Comment